SiwarWeng.Com— Putih adalah salah satu hari terpenting dalam kalender Gereja Katolik. Lantas, Kamis Putih memperingati apa?

Bagi umat Katolik, Kamis Putih adalah momen untuk memperingati atau mengenang perjamuan malam terakhir Yesus dengan kedua belas murid-Nya, sebelum Ia ditangkap dan disalibkan.

Kamis Putih merupakan salah satu rangkaian dalam Pekan Suci yang menjadi masa khusus bagi umat Katolik untuk mengenangkan dan merenungkan kisah sengsara Tuhan Yesus.

Pekan Suci diawali dengan perayaan Minggu Palma, lalu dilanjutkan dengan Kamis Putih dan Jumat Agung.

Puncaknya adalah saat Tuhan Yesus bangkit dari kematian pada hari ketiga, yang dirayakan sebagai hari raya Paskah.

Penamaan hari raya Kamis Putih sendiri terkait dengan penerjemahan dari nama perayaan tersebut dalam Bahasa Inggris, yakni ‘Holy Thursday’. ‘Holy’ yang berarti suci acapkali disimbolkan dengan warna putih.

Warna liturgi yang digunakan pada Kamis Putih adalah warna putih. Ini akan tampak pada busana yang dikenakan Imam dan para petugas liturgi. Selain itu dekorasi gereja pun akan menggunakan dominan warna putih.

Dengan mengenang peristiwa ini, umat Katolik diingatkan kembali akan dua perintah utama yang dibingkai secara liturgis dalam perayaan Kamis Putih. Perintah yang pertama adalah untuk merayakan Ekaristi.

“Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku,” kata Yesus pada perjamuan malam terakhir.

Yesus ingin para pengikutnya selalu merayakan kehadiran-Nya dalam Ekaristi.

Mengenang Yesus dalam Ekaristi berarti bahwa Tuhan Yesus hadir ‘disini dan kini’.

Perintah untuk merayakan Ekaristi dan mengenang Yesus juga bermakna perintah untuk berbuat seperti yang dilakukan Yesus bagi kita.

Ini artinya, sebagai pengikut Yesus, umat Katolik hendaknya berbuat baik terhadap sesama, mengampuni sesama, melayani siapa saja yang membutuhkan, memberi derma, dan sebagainya.

Perintah yang kedua ialah perintah untuk menghidupi kasih persaudaraan.

Dikisahkan dalam Injil, pada perjamuan malam terakhir Yesus juga membasuh kaki para murid-Nya.

“Aku sudah membasuh kakimu. Hendaklah kamu saling membasuh,” kata Yesus saat itu.

Pembasuhan kaki yang dilakukan oleh Yesus merupakan lambang dari penebusan dan pengampunan dosa.

Maka karena manusia telah ‘dibasuh’ (diampuni dan ditebus) oleh Yesus, hendaknya manusia juga mengampuni sesama yang berbuat salah kepadanya dan senantiasa menghidupi kasih persaudaraan.

Itulah makna dari Kamis Putih, hari raya Katolik untuk mengenangkan perjamuan malam terakhir Yesus dengan muridnya, sebelum Ia ditangkap dan disalibkan.***

By siwar PAPUA

Velocity Developer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *