Foto bersama Mahasiswa Pelajar IMPDK
JAYAPURA,Siwar.Com–Mengenang tragedi 13 September 2021, Ikatan Mahasiswa Pelajar Distrik Kiwirok (IMPDK) mengadakan ibadah bersama di Asrama Nasi Kering, Mahasiswa Pegunungan Bintang Buper Waena.
Ibadah bersama IMPDK yang berlangsung Selasa 13/9/2022 Kemarin tersebut di laksanakan dalam suasana sedih dan terharu mengingat musibah yang mencerai beraikan masyarakat Kiwirok akibat insiden penyerangan serta pembakaran sejumlah fasilitas umum dan rumah warga oleh KKSB yang mengakibatkan terjadinya Kontak tembak antara KKSB dan TNI-POLRI pada Senin 13 September 2021 lalu.
Semenjak konflik tersebut hingga saat ini banyak keluarga yang belum bersatu kembali, kehidupan masyarakat pun tidak seperti masyarakat di 33 distrik lainnya.
sejumlah hal ini pulalah yang membuat Mahasiswa Pelajar Distrik Kiwirok mengambil inisiatif mengadakan ibadah bersama di gedung Aula Nasi Kering Asrama Pegunungan Bintang.
Nilus Uopmabin selaku Ketua IMPDK dalam keterangannya usai ibadah mengatakan, tujuan utama ibadah bersama ini adalah mengenang tragedi 13 September 2021 di daerah kami yakni distrik Kiwirok, sekaligus memohon kepada Tuhan Allah untuk menyelamatkan seluruh masyarakat distrik Kiwirok yang saat ini belum jelas keberadaan dan kondisi kehidupannya pasca kejadian satu tahun lalu.
“Kami melaksanakan ibadah bersama untuk keselamatan orang tua kami juga sekaligus mengenang kembali konflik yang terjadi di Daerah kami.Ujarnya.
Sementara itu Ngalum Uopmabin selaku koordinator lapangan yang juga di percayakan untuk membacakan pernyataan sikap mahasiswa pelajar Distrik Kiwirok, sebelumnya menuturkan Sejak kejadian pada 13 September 2021 lalu hingga pada hari ini Selasa 13 September 2022 genap Satu Tahun konflik Kiwirok.
selama Satu Tahun ini Bupati dan Ketua DPRD sebagai Putra asli Kiwirok tidak melakukan upaya penyelamatan apapun terhadap warganya dan daerahnya, mengapa demikian? buktinya warga belum bersatu kembali dan kondisi daerah belum kondusif. Ujar Ngalum.
Berikut adalah beberapa poin Pernyataan sikap mahasiswa pelajar Distrik Kiwirok (IMPD) yang di tujukan kepada Pemerintah Daerah, Pimpinan Dewan dan Kepala Distrik Kiwirok sebagai kepala wilayah.
Pertama: Pemerintah Daerah Segera menarik kembali militer dari Distrik Kiwirok.
Kedua: Pemerintah Daerah segera evakuasi pengungsian yang terlantar hingga saat ini belum juga bersatu kembali dengan keluarganya
Ketiga: Kepala Distrik Kiwirok segera mutasi pemerintahan dan segera mengorganisir masyarakat untuk membangun pemukiman baru.
Selain itu Mahasiswa Pelajar Distrik Kiwirok juga secara tegas menyampaikan bahwa pemerintah tidak harus memandang sebelah mata melainkan, segera bentuk Tim investigasi dan gerakan tim tersebut guna membangun kordinasi antara pihak TNI-POLRI dan TPN-OPM untuk menuntaskan persoalan ini.
Mahasiswa/i Distrik Kiwirok dari 12 kampung itu pun kecewa dan kesal karena pimpinan 01 legislatif dan 01 ekskutif saat ini adalah putra asli Kiwirok, tetapi sejak terjadinya konflik hingga saat ini belum pernah menginjakkan kaki di Kiwirok untuk lihat persoalan ini. Ujarnya kembali.
Sebagai generasi penerus SDM Kiwirok dan Pegunungan Bintang, secara tegas menyatakan tidak boleh satupun pejabat yang datang dan berbicara tentang politik pilkada atau pileg di wilayah Kiwirok,tegas/mahasiswa.
Reporter : Okto/ Jayapura
Admin. : SiwaWeng