dr.Aloysius Giyai, Plt. Sekda Pegunungan Bintang
LIPUTAN KHUSUS, SiwarWeng.Com–Siapa yang tak kenal dr. Aloysius Giay? Ia merupakan salah seorang tokoh fenomenal Papua yang terkenal dengan gebrakan-gebrakan strategisnya dalam bidang kesehatan di Tanah Papua.
Aloysius Giay pernah menjabat di beberapa jabatan stategis seperti Direktur RSUD Abepura, Direktur RUSD Dok 2 hingga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Ia juga dikenal sebagai tokoh masyarakat karena menjadi kepala suku besar suku Mee di Tanah Papua.
Jabatannya terkini ialah menjadi Plt. Sekertaris Daerah (SEKDA) Kabupaten Pegunungan Bintang. Sejak dilantik Spey Y. Bidana, Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang, tanggal 25 Oktober 2021 di Oksibil. Sudah 6 bulan beliau menjabat sebagai sekretaris daerah akan tetapi tidak tampak perubahan berarti.
Tajam di Provinsi, Tumpul di Daerah
Rekam jejak dr.Aloysius selama berkarir di ibukota Provinsi Papua sangat luar biasa, terutama dalam penertiban Aparatur Sipil Negara (ASN) di beberapa lembaga yang dipimpinnya.
Perubahan signifikan yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah Abepura adalah salah satu potret kepemimpinan luar biasa yang membuatnya mendapat tempat dihati orang Papua sebagai salah satu pemimpin hebat di Tanah Papua.
Sayangnya, sosok Aloysius yang tegas dan dikenal sebagai pembawa perubahan ini belum terlihat dampak kepemimpinannya selama 6 bulan menjabat sebagai Plt.Sekertaris Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang.
Berikut adalah beberapa contoh hilangnya gaya kepemimpinan beliau di Pegunungan Bintang.
Pertama, masih ada para Aparatur Sipil Negara yang belum tertib dalam menjalankan tugas.Salah satu tugas seorang Sekertaris Daerah adalah membina para ASN namun hal itu belum terlihat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Pegunungan Bintang, khususnyadi 28 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada.
Beberapa contoh ketidakdisiplinan ASN ialah tidak masuk kantor dan berkeliaran di persimpangan jalan di kota Oksibil serta terlambat masuk kantor.Ketidakdisiplinan ASN sangat berpengaruh pada efektifitas pemerintahan di Pegunungan Bintang.
Kedua, bebepara dinas vital di lingkungan pemerintahan kabupaten Pegunungan Bintang terlihat belum mampu menerjemahkan visi-misi Bupati dan ada beberapa dinas yang belum mampu bekerja secara efektif sesuai dengan tupoksinya.
Belum memaksimalkan potensi anak Daerah
Kedatangan dr. Alosius Giay di bumi Aplim Apom belum memberdayakan potensi ASN asli Pegunungan Bintang. Ada beberapa jabatan penting dilingkungan Pemerintah Daerah yang diisi oleh orang-orang yang datang bersama dr. Aloysius Giay dari Jayapura sementara ada ASN asli potensial Pegunungan Bintang yang sudah memenuhi syarat kepangkatan namun tidak diberdayakan.
Kedatangan dr. Aloysius diharapkan dapat mengkaderkan dan memberdayakan ASN anak asli Pegunungan Bintang agar nilai-nilai kepemimpinan sejati sosok dr. Aloysius bisa ada di lingkungan pemerintahan kabupaten Pegunungan Bintang biarpun nanti jabatan SekertarisDaerah diganti.
Selain itu, Wakil Bupati Pegunungan Bintang, Piter Kalakmabin, Amd (Alm) meninggal pada 28 Oktober 2021, tiga hari setelah dr. Aloysius dilantik sebagai Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang. Umur Pemerintahan SEPTE yang baru berjalan satu tahun dan juga beban Bupati dalam menerjemahkan visi-misinya sangat membutuhkan dukungan.
Keberadaan dr. Aloysius yang merupakan ASN senior dan memiliki segudang pengalaman seharusnya menutupi kekosongan Wakil Bupati. Sebaliknya, sejak dilantik dr. Aloysius lebih sering berada diluar Kabupaten Pegunungan Bintang.
Sekretaris Daerah diharapkan berada di Oksibil ketika Bupati sedang melakukan perjalanan dinas ke luar daerah karena di Pegunungan Bintang masyarakat sedang mengalami sejumlah masalah yang serius. Salah satu diantaranya adalah masalah konflik senjata di Distrik Kiwirok yang telah membuat masyarakat Pegunungan Bintang hidup dalam ketidaknyamanan.
Akhirnya, terlepas daribeberapa catatan kritis di atas, masyarakat Pegunungan Bintang akan tetap menanti dan akan terus menanti taji seorang dr. Aloysius sebagai salah satu tokoh pemimpin di Tanah Papua.
Adalah suatu kehormatan bagi masyarakat Pegunungan Bintang untuk menjadi saksi dari dekat perjalanan karir salah seorang putra terbaik Tanah Papua, dr. Aloysius Giyai, M.Kes.
Demikianlah tulisan singkat ini dibuat. Ini merupakan bentuk pertanggungjawaban tertulis yang diminta sendiri oleh Bapak dr. Aloysius Giyai ketika aksi demonstrasi Pencaker di halaman Kantor Bupati Pegunungan Bintang, pada tanggal 30 Maret 2022.
Musa Kothar Uropmabin
Yumip2013@gmail.com